Jumat, 15 Maret 2013

KISAH CINTA SEPASANG BOTOL SHAMPO CONDITIONER

        Sam si shampo dan Cody si conditioner telah berteman lama. Cody bertemu Sam sejak penjual itu menaruhnya berdampingan dengan Sam. Berhimpitan dengan barang-barang lainnya. Ada bermacam-macam barang yang dijual ditoko ini. Oleh sipenjualnya barang-barang itu ditata semenarik mungkin agar pembeli tertarik. Semua diurutkan berdasarkan jenis dan kegunaannya.      
     
        Saat Cody pertama datang, Sam merasa Cody itu pendiam. Dia agak takut ketika ada pembeli yang kasar yang mendorongnya kesana kemari. Atau mengamat-amati sebentar lalu menaruhnya kembali keatas rak.    " Apa kau sudah terbiasa diperlakukan seperti ini..?" Tanya Cody kepadanya. Ketika seorang gadis berambut keriting membantingnya diatas rak. Gadis itu salah mengambil shampoo.    " Aku sudah lama tinggal disini.." Kata Sam sambil tersenyum maklum " sudah 3 bulan.
Pada awalnya aku marah dan kesal sepertimu. Tapi lama-lama aku sadar dan mengerti. Tidak semua manusia dapat memperlakukan kita dengan baik. Kita ini hanya sebuah barang bagi mereka. Jika masih berguna kita akan disayang- sayang dan diperlakukan dengan baik. Tapi jika sudah tidak dibutuhkan kita akan dibuang..'"    Raut wajah Sam langsung berubah menjadi mendung.    " Manusia itu sifatnya bermacam-macam, ya.."    " Iya, " kata Sam pendek " ada yang kasar, tapi ada juga yang baik. "    " Yang kasar itu seperti apa..?"    " Aku dulu punya teman dipabrik. Kami bertemu saat sama-sama sedang diisi ulang shampoo. Saat sedang mengantri diisi ulang. Dia bercerita kalo dulu ia pernah dipake seorang gadis yang kasar. Badannya sering sakit. Karena kalo sedang marah gadis itu suka membanting-banting dirinya. Lalu saat sudah habis ia membuangnya ditempat sampah bau. Dan berakhir di Tempat pembuangan Sampah. Diambil seorang pemulung yang baik hati. Dia dibersihkan dengan penuh sayang lalu dijual di pengepul. Dan lalu didaur ulang dan berakhir dipabrik lagi.." Cerita Sam sambil tersenyum.     " Kalo  yang baik seperti apa..?"     " Kita dijadikan koleksi dirumahnya.."     " Ada orang seperti itu..?" Kata Cody tak percaya.    " Tentu saja ada.." Cerita Sam penuh semangat.    " Semoga aja aku dijadikan koleksi kelak. Diambil seorang gadis cantik dan disayang-sayang.." Desah Cody sambil mengerjab-kerjabkan matanya.     

        Sejak saat itu mereka jadi akrab. Sering bercanda diantara keramaian toko. Hingga suatu hari seorang gadis berjongkok didepan mereka. Tangannya yang gemuk meraih Sam duluan. Cody menjerit tak rela. Sam sudah hampir ketakutan. Lalu tangan gemuk itu membanting badan Sam dalam keranjang bawaannya. Cody menangis tak rela kehilangan Sam. Gadis itu kembali membungkukkan badannya. Tampaknya ia sedang membaca sesuatu. Sampai akhirnya ia menjatuhkan pilihan pada Cody. Sama seperti Sam, Cody dibanting didalam keranjang.     Walau kesakitan tapi Cody sedikit bernafas lega. Ia masih dipersatukan dengan Sam. Gadis itu lalu membawa mereka ke kasir bersama barang-barang lainnya yang ia beli. Banyak dari mereka yang Cody kenal. Si Abu sabun mandi yang lucu, Dirty si sabun cuci baju, tee si pasta gigi. Dan lain-lain. Wajah mereka sama sepertinya ketakutan dan juga harap-harap cemas.    " Jika badanku sudah habis, berubah menjadi busa yang mereka gunakan untuk mandi. Berarti itu juga akhir dari hidupku.." Keluh Abu. Airmatanya menetes.     " Nasibmu sama seperti aku juga, Abu.." Kata Dirty lirih " tapi bersyukurlah karena kita berguna bagi mereka.."    " Kalo aku kadang belum abis sudah dibuang sama mereka.." Sahut Tee. " Badanku dibakar...kadang juga digunakan sebagai bunga. Dan ditaruh dalam vas bunga. Tapi aku lebih suka dibuat sebagai bunga hias daripada dibakar.." Katanya lirih.     Cody memandang Sam disampingnya yang terdiam. Sam sudah menceritakan sebagian cerita suram itu padanya. Nasib mereka yang harus bisa mereka. Terima dengan lapang dada. Ikhlas lair batin melayani manusia.    Pelayan memasukkan badan mereka kedalam tas kresek besar. Sejenak jadi gelap gulita tak ada cahaya. Cody dapat mendengar suara derum motor. Pembeli mereka, ralat !! tuan mereka sedang membawa mereka pulang kerumahnya. Ia mendengar tuan mereka bernyanyi riang gembira. Sampai akhirnya derum motor itu berhenti.     Sejenak badan Cody berayun-ayun didalam tas kresek. Dibanting disebuah meja.

        " Ma, Ima sudah membeli semua pesanan mama. Tapi tadi Ima juga beli shampo. Shampo Ima dikamar mandi sudah habis..." Kata gadis itu sambil tertawa " karena toko sedang memberi diskon jika beli sepasang. Ima beli sekalian conditionernya..."     " Iya , ngga apa-apa. Taruh shampomu dikamar mandi sekalian taruh juga gula dan garam didapur ya.."     Gadis itu menggerutu pendek tapi tidak membantah perkataan mamanya. Kembali badan Cody dan teman-temannya berayun-ayun dalam tas kresek. Lalu berhenti. Gadis itu menaruh mereka dimeja dapur. Ia membuka simpul talinya. Kembali cahaya menerpa masuk badan mereka. Cody dapat memandang tuan barunya dan juga tempat tinggal barunya. Gadis itu mengambil Candy si gula pasir dan Arul si Garam.    " Selamat tinggal teman-teman.." Teriak mereka berbarengan.    Ini perpisahan Cody dengan mereka berdua untuk selama-lamanya. Sama seperti Abu dan Dirty. Mereka akan digunakan oleh manusia sedikit demi sedikit sampai akhirnya habis. Dan itu berarti akhir dari hidup mereka berdua.     

        Akhirnya mereka tinggal berlima. Cody, Sam, Abu, dirty dan Tee. Mereka berlima ditaruh dirak kamar mandi. Menggantikan kawan-kawan mereka dahulu yang belum sempat mereka kenal.     " Tempat tinggal baru kita tak begitu buruk,kan Cody..?" Kata Sam yang sejak tadi terdiam. Ia Tahu Cody masih agak takut dengan perubahan suasana ini.    " Iya.." Kata Cody setelah berdehem sejenak " lumayan.."    Sam tersenyum kearahnya. Menenangkannya.    Hari terus berlalu. Sampai akhirnya Abu mengucapkan selamat tinggal. Kini tinggal mereka berempat dikamar mandi itu. Sampai akhirnya tuan mereka memberikan teman baru pengganti si Abu. Ia bernama bety. Sabun wangi lavender.     Dua minggu kemudian Tee mengucapkan selamat tinggal pada kawan-kawannya. Cody amat sedih dua temannya telah pergi untuk selama-lamanya. Dua minggu kemudian Dirty menyusul. Dan seperti yang dulu-dulu, teman -temannya digantikan tempatnya dengan teman baru.     " Sam..." Katanya bergetar menahan sedih, ia melihat isi dalam badan Sam sudah hampir habis sama seperti dirinya.    " Heem.."    " Kau ngga akan pergi meninggalkan aku sseperti Abu, Tee dan Dirtykan..?" Cody menangis sesenggukan.    " Aku tak akan meninggalkanmu, Cody...selamanya kita akan selalu bersama" kata Sam serius.     " Selamanya kita akan bersama..?"    " Iya selamanya..."    Keduanya saling tersenyum. Memberi semangat.

        Gadis itu masuk kedalam kamar mandi. Ia bernyanyi-nyanyi riang. Ia meraih badan Sam menuangkan isinya keatas kepalanya. Merutuk sebentar ketika ia menyadari Isi Sam sudah habis. Ia mengambil sedikit air dan ia masukkan kedalam badan Sam. Lalu ia pake buat keramas. Ketika sudah habis badan Sam ia banting kedalam tong sampah.    " Tidaaaak...!! " Jerit Cody meraung menangis " Sam...Sam...kau tak apa- apakan..?"    " Aku tak apa-apa, Cody.." Sam dibawah sana didalam tempat sampah bau tersenyum sedih " aku baik-baik saja..."    " Aku akan menjaganya, tenang saja.." Kata tempat sampah tua itu.    " Sam...aku ikut ..aku tak mau disini sendirian...'"    " Sebentar lagi kita akan berkumpul lagi Cody, bersabarlah..." Hibur Sam.    Gadis itu menuangkan isi badan Cody ditelapak tangannya. Menggoyang-goyang sebentar. Bibirnya menyunggingkan senyum senang. Cody sudah berharap-harap cemas. Ia ingin bersama Sam lagi. Tapi sayang harapannya tidak terkabul. Gadis itu menaruhnya kembali dalam rak.

        Keesokan harinya, ibunya Ima membawa Sam dan teman-teman barunya keluar. Cody tidak tahu Sam dibawa kemana. Ia hanya bisa meratapi nasibnya. Dan hari ini nasibnya sama seperti Sam. Badannya yang telah kosong dibuang ditempat sampah oleh tuannya. Dan keesokan harinya ia dibuang ditruk sampah, tempat yang jorok dan bau berkumpul dengan teman-teman yang tidak ia kenal tapi bernasib sama seperti dirinya.    " Kita akan dibawa kemana..?" Kata Cody ketakutan.    " Tempat pembuangan sampah terakhir..." Kata si bak bocor sambil menguap. " Nasib yang terus terulang menimpaku...dipake, dibuang lalu di daur ulang menjadi bentuk-bentuk lainnya.." Katanya tertawa menyombong.    " Kalau aku...bagaimana..? Apakah aku masih bisa dipake oleh manusia..?" Tanya Cody ragu.    Bak bocor menatapnya ragu.    " Menurutku kau jangan banyak berharap.." Katanya membuat harapan Cody mengempis.    тι∂ααк, αкυ нαяυѕ тєяυѕ α∂α αgαя ∂αραт вєятємυ ѕαм ℓαgι. ραѕтι ∂ια ‎נυgα ∂ιвυαηg ∂ι тємραт ‎נσяσк ιтυ. ∂ια ραѕтι α∂α ∂ιѕαηα. Batin Cody penuh harap.     Truk itu berhenti. Bau sampah menyengat membuat Cody yang terbiasa berbau wangi terbatuk-batuk. Lalu ia merasakan badan truk itu bergerak. Ia terangkat lalu meluncur turun bertumpang tindih dengan yang lainnya. Truk sampah yang sudah kosong itu lalu berlalu pergi.    " Selamat datang dirumah barumu, Bocah.." Kata bak bocor itu sambil tertawa " ini adalah rumahmu selama-lamanya. Jadi kau harus bisa membiasakan diri disini.."    Cody memandang sekelilingnya sambil membelalakkan mata ngeri. Tempat barunya tampak menyeramkan. Bergunung-gunung bertumpuk-tumpuk sampah beraneka barang ada disana. ∂ιмαηα кαυ, ѕαм...? Kata Cody sedih. вαgαιмαηα αкυ вιѕα мєη¢αяιмυ ∂ιgυηυηgαη вαяαηg ѕєρєятι ιηι..?.    

        Berapa hari badan Cody ditendang-tendang pemulung sampah kesana-kemari. Sakit rasanya. Tapi Cody sudah capek untuk teriak-teriak. Ia berusaha untuk menahan rasa sakit itu.    Berminggu-minggu Cody mencari Sam tanpa henti. Ia Yakin Sam juga sibuk mencarinya. Dan suatu hari nanti mereka akan dipertemukan lagi.    Doa Cody akhirnya terkabul. Ia melihat Sam..!! Badan Sam terhimpit besi tua hingga ia tak bisa pergi mencarinya. Mata Sam memandang Cody sedih.    " Cody..."    " Sam..." Cody menangis terisak-isak. Oleh angin yang berbaik hati, Badan Cody didorong kearah Sam. Dan akhirnya mereka dapat berdekatan.    " Aku senang dapat menemukanmu, Sam.."   " Aku senang bertemu dirimu juga, Cody.." Kata Sam sambil menangis haru.    Besi tua itu berdehem sejenak memecah kebahagiaan mereka berdua.    " Maafkan aku Cody, Sam sudah menceritakan semuanya padaku...maafkan aku yang telah menindih badan Sam. Hingga Sam tak bisa bergerak kemana-mana. Dan pergi mencarimu..aku tak bisa bergerak. Angin tak bisa mendorong badanku.." Kata besi tua itu sedih.    " Tak apa-apa kakek tua.." Kata Sam sambil tertawa.    " Heii.., kau boleh bilang tidak apa-apa. Tapi bagaimana dengan Cody..?"    " Tidak apa-apa.." Kata Cody sambil tersenyum " aku mengerti.."          Kebahagiaan itu harus sirna ketika sebuah buldoser mendekati mereka. Cody berteriak ketakutan. Ketika badan mereka bertiga terhempas ke udara. Tapi Besi tua dan Sam malah berteriak senang. Cody menatap mereka. Besi tua itu tidak menindih Sam lagi. Kembali badan mereka terhempas ke tanah.     " Monster apa itu tadi..? " Tanya Cody pada Sam.     " Bul-Bul sahabat kami, dulu aku juga takut sepertimu. Tapi makin lama aku membutuhkan dia. Dia mengolak-alik kami. Mempermudah pemulung untuk menemukan apa yang mereka cari."    Besi tua yang jatuh tak jauh dari Cody berteriak gembira, ketika seorang pemulung memungutnya.     " Selamat tinggal Sam, Cody..'" Teriaknya.    " Semoga kau menjadi barang yang berguna lagi kakek tua..." Teriak Sam juga ikut bahagia.     Cody memandang pemulung itu,     " Dia akan baik-baik saja, didaur ulang menjadi barang lain yang bagus mengkilap..."     " Yeach...semoga saja nasib kita sebaik dirinya..." Kata Cody iri.    " Apa kau tak bahagia disini Cody..?" Tanya Sam heran.    " Bahagia..?? Tentu saja tidak Sam.." Kata Cody frustasi. " Aku tak ingin kehilanganmu...disini...kita sering terbawa angin dan terpisah. Aku takut..." Kata Cody membuat Sam terdiam.    

        Seorang pemulung kecil mendatangi mereka. Cody terkesiap ketika tangannya yang kecil meraihnya lalu mengambil Sam juga. Mereka berdua ia masukkan kedalam keranjangnya bercampur dengan barang-barang lainnya.    " Sam.." Kata Cody dengan suara bergetar,    " Jangan takut, Cody...aku akan selalu ada disisimu.." Kata Sam mencoba menenangkannya.     Pemulung kecil itu membawa kerumahnya.    " Dapat banyak nak..." Tanya ibunya. Dia keluar membawa karung kumal yang ia berikan pada anaknya.    " Lumayan, bu.." Katanya. Ia menuangkan isi dalam keranjangnya ke tanah, lalu memilah-milahnya. " Pak Yudi kapan datang bu..?"    " Besok katanya.."    " Moga kita dapat uang banyak ya bu.."    " Amiin..."    Cody merasa badannya terangkat lalu ia dibanting kedalam karung bersama barang-barang lainnya. Lalu badan Sam menyusul. Badannya membentur dirinya sebelum jatuh disisinya.     " Kita mau dibawa kemana, Sam..?" Tanya Cody ketakutan.     " Aku tak tahu.." Sahut Sam murung.    " Aku. Takut kehilanganmu lagi.."    " Kita mau dibawa ke pengepul..." Yang bicara adalah bak kotor yang tertindih badan Cody.    " Ooh kau.." Kata Cody kaget.    " Hello,," katanya lemah.    " Kita mau dilebur..?" Kata Cody terkesiap.    " Mungkin..." Kata bak kotor sambil menyeringai senang " menjadi barang baru yang dapat dimanfaatkan oleh manusia lagi. Proses itu sungguh menyenangkan.."    " Moga aku tidak jadi botol shampo lagi.." Keluh Sam " cepat sekali aku dibuang oleh manusia.."    " Asal aku terus bersamamu...jadi apa saja aku mau Sam..." Kata Cody lirih. Sam meliriknya bahagia.    

        Keesokan harinya pengepul itu datang. Pak Yudi lelaki bertubuh gemuk dan memiliki cambang lebat. Sesekali ia memelintir cambangnya dan melihat bertumpuk-tumpuk karung didepannya dengan pandangan puas.    " Semua sudah kupilah-pilah pak.." Kata gadis kecil itu sambil memperlihatkan isi dalam karung " ini karung barang terbuat dari plastik sebelahnya barang dari besi.."    " Bagus-bagus, tapi semua kutimbang dulu ya.." Kata pak Yudi. Ia melambaikan tangannya kearah anak buahnya lalu mengajak gadis kecil itu menyingkir.    Karung itu lalu diletakkan di timbangan untuk mengetahui berapa beratnya. Setelah itu baru diletakkan dibadan truk pick-up.    Kembali Sam dan Cody dibawa kerumah baru mereka. Selama 3 hari mereka tersiksa didalam karung pengab tanpa bisa melihat cahaya. Berdesak-desakan dengan kawan-kawan mereka.    Saat Sam dan Cody sudah pasrah dengan nasib. Karung berisi mereka terasa diangkat oleh seseorang. Lalu dibuka. Seorang gadis manis berpakaian bersih mengangkat badan mereka lalu mereka dibersihkan dibawah pancuran air yang mengalir.     Sam menarik nafas ketika air dingin itu mengguyur badannya.    " Sam.., kita mau diapakan..?" Tanya Cody ketakutan.    " Aku tak tahu pasti..hanya bisa menduga, kalau kita mau didaur ulang lagi Cody.." Kata Sam dengan suara bergetar. Ia tak tahu harus senang atau malah sebaliknya.    " Kita didaur ulang..? Jadi barang baru lagi..? Begitu..?" Tanya Cody bertubi-tubi.    " Iya..."     

        Setelah badan mereka bersih mereka dijemur disinar matahari yang menyengat sampai badan mereka kering. Sam dan Cody setelah itu tak berani membuka matanya. Mereka takut dipisahkan lagi. Cody yang berada disampingnya mulai menangis terisak- isak ketakutan. Sam hanya bisa berdoa pada Tuhan. Agar mereka berdua bisa selalu bersama.     " Cody berdoalah selalu pada Tuhan..percayalah Tuhan akan selalu mendengarkan doa setiap ciptaanNya..." Kata Sam " aku ingin selalu bersamamu juga Cody, menyentuhmu dan tak ingin berpisah lagi.." Kata Sam panjang lebar.    " Aku juga, Sam.." Kata Cody.    Gadis manis itu membawa badan mereka ke dalam pabrik. Terdengar suara hiruk pikuk manusia. Saling bergosip, bercanda atau sedang bersenandung senang. Suara mesin penggilingan makin dekat. Cody tak berani membuka matanya.    

        " Tuhan...kumohon dengarkanlah doaku. Jangan pisahkan aku dengan Sam. Biarkanlah kami selalu bersama-sama...sampai kapanpun juga" doa Cody.      " Cody..." Berapa kali suara Sam memanggilnya. αραкαн αкυ нαηуα вєянαℓυηαѕι мєη∂єηgαякαη ѕυαяαηуα, тυнαη..? Pikir Cody " Cody buka matamu.."    Suara Sam terdengar begitu nyata penuh semangat.    " Kita masih bersama..?" Kata Cody tidak percaya.    " Malah lebih bagus dari itu..cepat buka matamu.." Kata Sam.     

        Perlahan-lahan Cody membuka matanya. Ruangan tampak bersih, banyak canda tawa teman-teman mereka yang menganggumi diri mereka yang baru. Cody melihat dirinya. Ia terbelalak tak percaya. Dirinya bukan lagi menjadi botol shampo Conditioner lagi. Tapi sebuah gayung yang indah. Bersih tidak kotor lagi. Tidak itu saja. тυнαη тєяηуαтα вєηαя-вєηαя α∂α. ∂ια мєη∂єηgαякαη ∂σαηуα. вα∂αηηуα мєℓєкαт ‎נα∂ι ѕαтυ ∂єηgαη ѕαм..!!      " Mulai sekarang kita adalah satu, Cody.." Kata Sam sambil menangis haru. " Kau benar Sam, Tuhan mendengarkan doa kita.."    " Aku menyayangimu Cody.."    " Aku juga Sam.., aku juga.."    Keduanya saling pandang sambil tersenyum bahagia. 
                   
------------------------------------------------тαмαт--------------------------------------------------------      

3 komentar: